36 Penyuluh Terpilih dalam Buku Antologi Nasional “Suara Langit di Bumi Nusantara”

Picture of Kabibur

Kabibur

Penulis

Pena Da’i Nusantara Rillis Nama Penulis Terpilih

 

Sebanyak 36 penyuluh agama Islam dari berbagai pelosok Indonesia resmi diumumkan sebagai penulis terpilih dalam buku antologi nasional bertajuk “Suara Langit di Bumi Nusantara: Kisah Inspiratif Penyuluh Agama.” Buku ini merupakan bagian dari gerakan literasi dakwah yang digagas oleh komunitas Pena Da’i Nusantara, bekerja sama dengan Direktorat Bimas Islam Kementerian Agama RI.

 

https://www.instagram.com/p/DL7E8SxvJFy/?igsh=dmY1dXFzNW42aXli

Para penulis yang terpilih merupakan penyuluh yang telah mengirimkan karya terbaiknya dalam ajakan menulis bertema kisah nyata, menyentuh, dan penuh keteladanan. Proses seleksi dilakukan selama bulan Juni 2025 melalui program Call for Story, yang dibuka secara nasional bagi seluruh penyuluh agama Islam. Dalam waktu yang relatif singkat, puluhan naskah masuk dari berbagai provinsi dan wilayah, menandakan antusiasme serta semangat berkarya yang luar biasa di kalangan para pelayan umat ini.

 

Tema besar dalam antologi ini merekam jejak dakwah para penyuluh di lapangan—dari perdesaan, pelosok terpencil, pinggiran kota, hingga kawasan padat urban. Tak hanya itu, kisah-kisah yang diangkat juga mencakup perjuangan dalam memberdayakan kelompok rentan seperti lansia, penyandang disabilitas, perempuan, dan anak-anak. Sebagian penulis membagikan pengalaman saat menghadapi konflik sosial atau menyuarakan nilai moderasi beragama secara nyata di tengah dinamika masyarakat.

 

Ketua Umum Pena Da’i Nusantara, Dr. Muklis Sanjaya, dalam keterangannya menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh penulis yang telah ikut berkontribusi dalam gerakan literasi dakwah ini. Ia menegaskan bahwa setiap kisah yang ditulis merupakan mozaik dari kerja-kerja sunyi para penyuluh yang selama ini jarang terdengar, namun dampaknya begitu nyata.

 

“Buku ini adalah bentuk penghormatan atas ketulusan, kegigihan, dan dedikasi para penyuluh agama Islam. Melalui tulisan, kita ingin menunjukkan bahwa dakwah tak hanya berlangsung di atas mimbar, tetapi juga lewat sentuhan kecil yang mengubah hidup banyak orang,” ujar Muklis.

 

Buku Suara Langit di Bumi Nusantara dirancang sebagai media dakwah yang tidak hanya menyampaikan ajaran, tapi juga menghadirkan teladan hidup. Setiap kisah di dalamnya disusun dalam bentuk narasi reflektif yang menyentuh, memperlihatkan sisi kemanusiaan dan keikhlasan para penyuluh dalam menjalankan tugas mulianya. Dari kisah pendampingan akad nikah hingga perjuangan di tengah keterbatasan fasilitas dakwah, semua terangkum sebagai bukti nyata bahwa penyuluh adalah garda depan yang bekerja dalam senyap namun membangun perubahan.

 

Rencananya, buku ini akan disebarkan secara nasional oleh tim Pena Da’i Nusantara. Tidak hanya kepada sesama penyuluh, namun juga kepada masyarakat luas, komunitas keagamaan, lembaga pendidikan, dan para pemangku kebijakan. Harapannya, buku ini bisa menjadi sumber inspirasi, bahan bacaan yang mencerahkan, dan pengingat bahwa dakwah adalah kerja yang dimulai dari cinta, dijalani dengan kesabaran, dan diwariskan melalui keteladanan.

 

Sementara itu, bagi para penyuluh agama yang belum sempat ikut serta, Pena Da’i Nusantara juga membuka peluang untuk edisi selanjutnya. Ketentuan penulisan tetap diarahkan pada kisah nyata yang orisinal, disampaikan dalam bentuk narasi reflektif sepanjang 1000–1500 kata, dikirim dalam format .docx, dan disertai biodata singkat serta pas foto. Batas akhir pengiriman ditetapkan pada 30 Juni 2025, melalui email resmi penadainusantara@gmail.com.

 

Melalui karya ini, Pena Da’i Nusantara mengajak seluruh penyuluh untuk terus menyalakan obor dakwah—bukan hanya dengan kata-kata, tetapi juga melalui tulisan yang abadi. Karena satu kisah bisa menginspirasi ribuan langkah. Dan satu pena, bisa menjadi cahaya yang menerangi Nusantara.

Terbaru

Artikel Terkait

Lainnya