Membaca Al-Qur’an merupakan ibadah yang sangat mulia. Namun, tahukah kamu bahwa dalam Islam, membaca Al-Qur’an tidak bisa dilakukan sembarangan? Ada adab, aturan, bahkan tingkatan-tingkatan dalam membaca Al-Qur’an yang perlu dipahami agar bacaan kita sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Menurut ilmu tajwid dan panduan ulama, setidaknya terdapat “empat tingkatan membaca Al-Qur’an” yang masing-masing memiliki karakteristik dan fungsi tersendiri. Mengetahui tingkatan ini sangat penting, terutama bagi kamu yang ingin memperbaiki kualitas bacaan dan pemahaman terhadap Al-Qur’an.A
1. At-Tahqiq (التَّحْقِيقُ)
At-Tahqiq adalah tingkatan membaca dengan tempo sangat pelan, tenang, dan perlahan-lahan. Bacaan ini sangat dianjurkan bagi pemula karena memungkinkan mereka untuk fokus pada setiap huruf dan tajwid secara detail. Metode ini juga sering digunakan dalam proses pengajaran Al-Qur’an, agar siswa dapat memahami dan membiasakan pelafalan yang benar sejak awal.
2. At-Tartil (التَّرْتِيلُ)
Tingkatan tartil adalah membaca dengan pelan sambil memperhatikan kaidah tajwid dan mentadabburi makna dari ayat-ayat Al-Qur’an. Bacaan tartil merupakan tingkatan terbaik dalam membaca Al-Qur’an, sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Furqan ayat 32. Rasulullah SAW juga dikenal membaca dengan tartil. Membaca tartil sangat dianjurkan dalam sholat atau ketika merenungi kandungan Al-Qur’an.
3. Al-Hadr (الْحَدْرُ)
Al-Hadr adalah cara membaca dengan cepat, namun tetap menjaga penerapan hukum-hukum tajwid. Biasanya digunakan saat menghafal (tahfidz) atau muroja’ah (mengulang hafalan) karena memungkinkan membaca lebih banyak ayat dalam waktu singkat tanpa mengorbankan keakuratan tajwid.
4. At-Tadwir (التَّدْوِيرُ)
Tadwir merupakan perpaduan antara hadr dan tartil. Bacaan ini tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat, sehingga cocok digunakan dalam membaca harian. Metode ini membantu menjaga kestabilan bacaan, fokus tajwid, dan pemahaman makna secara seimbang.
Penutup :
Setiap tingkatan membaca Al-Qur’an memiliki manfaatnya masing-masing. Tidak ada tingkatan yang salah, selama kaidah tajwid tetap dijaga. Yang terpenting adalah membaca dengan hati, niat yang ikhlas, serta usaha untuk terus memperbaiki bacaan kita dari waktu ke waktu. Yuk, pilih tingkatan yang sesuai dan tingkatkan kualitas tilawah kita!
Sumber : Instagram Penais.Kemenag