Sebuah langkah strategis yang menandai babak baru dakwah digital Penyuluh di Indonesia, Aplikasi Goseh kini resmi menjadi bagian dari Suntara (Suluh Nusantara). Integrasi ini bukan sekadar peralihan manajemen, tetapi merupakan bagian dari visi besar membangun ekosistem dakwah dan pemberdayaan ekonomi umat yang saling menguatkan.
Sejak awal berdirinya, Goseh dikenal sebagai aplikasi transportasi lokal dan layanan digital yang berfokus pada kemandirian ekonomi masyarakat Kabupaten Karo. Di sisi lain, Suntara telah tumbuh sebagai platform dakwah digital dengan pendekatan kreatif dan kolaborasi nasional. Kini, keduanya melebur dalam satu gerakan besar yang menyatukan dua kekuatan: spiritualitas dan produktivitas ekonomi.
Founder Suntara Ikhwan Syahlani, menyebut kolaborasi ini sebagai wujud nyata dari konsep dakwah berkelanjutan. “Kami percaya dakwah di era digital tidak cukup hanya dengan menyampaikan pesan moral. Ia harus berdiri di atas kaki ekonomi yang kuat agar bisa mandiri dan konsisten menebar manfaat,” ujarnya saat ditemui di Berastagi, Rabu (22/10).
Menurutnya, sinergi ini akan membawa arah baru bagi dakwah digital Penyuluh Agama Islam di Indonesia. Aplikasi Goseh kini menjadi motor penggerak ekonomi umat dalam jaringan dakwah Suntara. Setiap pengemudi, setiap transaksi, akan menjadi bagian dari gerakan nilai dakwah yang hidup di tengah aktivitas ekonomi,” tambah Ikhwan.
Sementara itu, perwakilan manajemen Goseh, Jeri Ginting, menilai langkah ini sebagai momentum penting dalam perjalanan Goseh. “Kami tidak hanya ingin tumbuh sebagai aplikasi layanan, tetapi juga sebagai wadah pemberdayaan. Bergabungnya Goseh dengan Suntara memberi makna baru: bekerja bukan hanya untuk keuntungan, tapi juga untuk kemaslahatan,” ujarnya.
Melalui kolaborasi ini, Suntara akan memperkuat aspek dakwah digital dengan dukungan finansial yang bersumber dari kegiatan usaha Goseh. Sebaliknya, Goseh akan menanamkan nilai-nilai dakwah dalam operasional dan layanannya, menjadikan setiap rider sebagai duta kebaikan di jalanan.
Sinergi ini diharapkan melahirkan model pemberdayaan baru : dakwah yang berdaya dan ekonomi yang bernilai. Konsep ini menegaskan bahwa dakwah tidak harus berada di mimbar, dan ekonomi tidak harus steril dari nilai spiritual.
“Kolaborasi ini adalah bentuk nyata dari semangat Suluh Nusantara menyalakan cahaya dakwah melalui ekonomi yang mandiri dan bermartabat,” tutup Ikhwan.
Dengan bergabungnya Goseh ke dalam ekosistem Suntara, babak baru dakwah digital Indonesia dimulai. Sebuah era di mana dakwah tak hanya menginspirasi, tetapi juga menyejahterakan.