Kemenag Lamongan Terima Karya Penyuluh Inspiratif, “Suara Langit di Bumi Nusantara”

Picture of Kabibur

Kabibur

Penulis

Lamongan — Enam penyuluh agama Kabupaten Lamongan menyerahkan buku karya bersama berjudul “Suara Langit di Bumi Nusantara: Kisah Inspiratif Penyuluh Agama” kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lamongan usai apel pagi, Jumat (17/10/2025).

 

Penyerahan berlangsung khidmat di halaman kantor Kemenag Lamongan dan disaksikan jajaran pimpinan, antara lain Kasubbag TU serta para Kepala Seksi. Keenam penyuluh yang menjadi penulis dalam buku antologi nasional tersebut adalah Muklis Sanjaya, Habibur Rohman, Abdul Mufid Murtadlo, Tatimul Kholifah, Syafi’i Asy’ari, dan Eka Harti Ningsih.

Karya mereka menjadi bagian dari 36 penyuluh agama Islam terpilih se-Indonesia yang naskahnya dibukukan oleh komunitas Pena Da’i Nusantara bekerja sama dengan Direktorat Bimas Islam Kementerian Agama RI. Buku ini memuat kisah nyata dan reflektif para penyuluh dalam menjalankan tugas dakwah di masyarakat, dari pelosok desa hingga daerah perkotaan.

Dalam kesempatan itu, Kepala Kemenag Lamongan memberikan apresiasi atas dedikasi dan semangat literasi para penyuluh. Kasi Bimas Islam Kemenag Lamongan turut menyampaikan apresiasi atas prestasi tersebut. “Kehadiran penyuluh yang produktif dan inspiratif seperti ini patut dibanggakan. Karya tulis ini bisa menjadi media dakwah yang abadi, menembus batas ruang dan waktu,” tuturnya.

Sementara itu, Muklis Sanjaya, salah satu penulis sekaligus Ketua Umum Pena Da’i Nusantara, menyampaikan bahwa buku tersebut merupakan wujud nyata dari gerakan literasi dakwah yang terus digelorakan. “Setiap kisah dalam buku ini lahir dari pengalaman lapangan yang penuh pengabdian. Dari mendampingi masyarakat, menyapa kelompok rentan, hingga menanamkan nilai-nilai moderasi beragama,” ungkapnya.

Buku Suara Langit di Bumi Nusantara juga menyoroti perjuangan para penyuluh dalam menghadirkan nilai kemanusiaan dan keteladanan di tengah tantangan sosial. Di dalamnya tergambar kerja-kerja sunyi para pelayan umat yang sering tak terlihat, namun memberi dampak besar bagi kehidupan masyarakat.

Selain sebagai bentuk penghargaan terhadap penyuluh yang berprestasi, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk meneguhkan semangat literasi di kalangan aparatur Kementerian Agama. Dengan semangat kolaborasi, diharapkan semakin banyak penyuluh yang berani menulis dan membagikan kisah pengabdiannya untuk menginspirasi masyarakat luas.

Karya tersebut akan disebarluaskan secara nasional, tidak hanya di lingkungan penyuluh agama, tetapi juga di lembaga pendidikan dan komunitas keagamaan. Harapannya, buku ini menjadi media dakwah yang menebar pesan kebaikan, memperkuat semangat moderasi beragama, dan menegaskan bahwa setiap langkah kecil penyuluh di lapangan adalah bagian dari cahaya dakwah yang menerangi Nusantara.

Terbaru

Artikel Terkait

Rabu, 15 Oktober 2025

Lainnya