
SUNTARA – Hari Raya Idul Fitri menjadi momentum bahagia bagi umat muslim di berbagai penjuru dunia termasuk di Indonesia. Bahkan, berbagai daerah di Indonesia memiliki tradisi dalam menyambut lebaran Idul Fitri
Tradisi lebaran ini terkenal unik, sesuai dengan budaya dan kepercayaan yang sudah dilaksanakan secara turun temurun. Selain itu, setiap tradisi ini memiliki makna yang sangat indah dan mendalam.
Mengutip dari berbagai sumber, berikut 10 tradisi unik menyambut lebaran Idul Fitri di Indonesia:
1. Meugang di Aceh
Dalam tradisi ini, masyarakat Aceh menyembelih ratusan hewan sapi atau kambing, kemudian memasak dagingnya di rumah, lalu membawanya ke Masjid untuk dimakan bersama tetangga dan warga yang lain.
Meugang biasanya berlangsung 1 hari atau sebelum hari raya. Masyarakat Aceh biasanya melaksanakan tradisi ini selama 3 kali dalam setahun yaitu Idul Fitri, Idul Adha dan Ramadhan.
2. Grebeg Syawal di Yogyakarta
Tradisi Grebeg Syawal ini sudah dilaksanakan sejak abad ke-16 silam dan menjadi salah satu ritual rutin yang digelar setiap tahunnya, tepatnya pada 1 Syawal atau pada Hari Raya Idul Fitri.
Tradisi ini berupa tumpukan hasil bumi yang menggunung dan diiringi oleh pasukan Keraton Yogyakarta. Kemudian akan didoakan terlebih dahulu, sebelum nantinya diperebutkan masyarakat.
Masyarakat di Yogyakarta mengganggap bahwa tradisi ini sebagai wujud syukur setelah melewati bulan Ramadhan.
3. Ngejot di Bali
Tradisi unik selanjutnya adalah Ngejot dari Bali. Masyarakat Bali melakukan tradisi ini sebagai wujud rasa terima kasih. Pada tradisi ini, para warga membagi-bagikan makanan, minuman, kue dan buah-buahan kepada tetangga sekitar.
4. Ronjok Sayak di Bengkulu
Bakar Gunung Api atau Ronjok Sayak dari Bengkulu merupakan tradisi yang dilakukan dengan membakar batok kelapa kering yang ditumpuk menggunung setinggi satu meter. Menurut kepercayaan, tradisi unik ini sudah dilaksanakan sejak ratusan tahun silam.
Masyarakat Bengkulu percaya jika api merupakan penghubung antara manusia dan leluhur. Pelaksanaan tradisi Ronjok Syak berjalan hikmat, dibarengi dengan doa-doa yang dipanjatkan selama proses pembakaran batok kelapa.
Biasanya, tradisi unik ini dilakukan setelah melaksanakan salat Isya pada 1 Syawal.
5. Badulang di Bangka
Tradisi Badulang ini berupa salaman setelah melaksanakan shalat Idul Fitri, kemudian berkumpul kembali untuk makan bersama di halaman Masjid. Makanan yang disajikan terdapat berbagai menu dan ditutup dengan tudung saji.
6. Batobo di Riau
Tradisi unik selanjutnya adalah Batobo dari Riau. Tradisi ini berupa sambutan khusus bagi para perantau yang kembali ke kampung halamannya.
Para rombongan pemudik diarak dengan menggunakan rebana melintasi persawahan dan menuju tempat buka puasa bersama.
Tradisi ini menjadi ajang silaturahmi dan pelepas rindu antara para perantau dengan keluarga di kampung halamannya.
7. Ngadongkapkeun di Banten
Tradisi ini berupa ucapan persembahan doa sebagai rasa syukur kepada Allah, kemudian dilanjutkan sungkeman kepada yang lebih tua. Tradisi ini biasanya dilakukan pada saat setelah shalat Idul Fitri.
8. Perang Topat di Lombok
Perang Topat atau “perang ketupat” dari Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan tradisi yang berupa kegiatan saling melempar ketupat.
Konon, tradisi ini merupakan simbol kerukunan antar umat Hindu dan Islam yang hidup berdampingan di Lombok. Masyarakat Lombok biasanya melakukan tradisi ini setelah enam hari Raya Idul Fitri.
9. Binarundak di Sulawesi Utara
Binarundak dari Sulawesi Utara merupakan tradisi masyarakat Motoboi Besar dalam menyambut Lebaran. Tradisi ini berupa membuat atau memasak nasi jaha secara bersama-sama selama tiga hari berturut-turut setelah Hari Raya Idul Fitri.
Nasi jaha merupakan makanan khas Sulawesi Utara yang berbahan dasar beras dan dimasak dalam batang bambu. Hidangan khas ini memiliki perpaduan rasa gurih dari santan, serta jahe yang cukup kuat.
Menurut kepercayaan, tradisi ini dilakukan sebagai ajang silaturahmi terhadap sesama dan wujud rasa syukur kepada Allah SWT.
10. Festival Meriam Karbit di Kalimantan Barat
Tradisi unik yang terakhir adalah Festival Meriam Karbit di Kalimantan Barat. Festival ini dilakukan sebagai bentuk pengingat kepada warga akan keberanian dan menumbuhkan semangat kebersamaan.
Tradisi ini dilakukan selama tiga hari berturut-turut. Dimulai sejak sebelum, sesaat dan sesudah lebaran.
Festival Meriam Karbit tidak hanya menjadi tradisi lebaran saja. Melainkan juga menjadi warisan budaya yang kental dengan nilai historis, karena berkaitan dengan sejarah berdirinya Kota Pontianak.
Itulah sepuluh tradisi unik menyambut Lebaran Idul Fitri di Indonesia. Tradisi unik ini menjadi salah satu bukti bahwa Indonesia kaya akan budaya dan menjadi sesuatu yang harus dilestarikan.